INDAH ≠ BAIK



“Aku menyukaimu, aku mau kamu jadi pacarku”, pesan itu mengejutkanku.
Menurutku Ari sosok laki-laki yang sangat pemberani. Tiga hari kita baru saling mengenal tapi Ari berani mengungkapkan perasaannya. “Iyah, aku mau ” jawaban singkat dari pesan Ari tadi.
15 Juni 2013♥ awal kita menjadi sepasang kekasih. Kita lalui hari-hari dengan penuh kebahagiaan. Meski jarak sebagai penghambat hubungan kita tapi Ari adalah sosok laki-laki yang suka berjuang. Itulah yang membuatku nyaman bersamanya. Kita ini bisa di bilang “the best couple”, kita bisa membuat orang-orang disekitar kita iri melihat kemesraan kita. Hari-hari kita lewati bersama.
 Besok? Iyah besok, besok adalah hari jadi kita yang ke 1 tahun. “Sayang, inget gak besok tanggal berapa?” Itu yang Ari ucapakan ketika kita bertemu. “Hmmmm, tanggal berapa yah” dengan pura-pura lupa aku menjawabnya. Lalu Ari berkata “Aku sangat menyayangimu ra, aku cinta kamu, aku janji gak akan ninggalin kamu, kamu segalanya buat aku, aku akan selalu bersamamu, percayalahJ” Akupun percaya akan semua janji-janji Ari. “Ra, besok kan hari special kita, kita jalan yuJ” tanpa bisa menolak aku langsung menerima ajakan Ari.
Tiktoktiktok  suara jam berdenting menunjukan waktu sudah pukul 23.00, tapi aku belum juga tidur. Aku tidak sabar menunggu hari esok. Hari itu pun datang, Aku langsung bersiap, aku mengenakan dress pilihan mamahku, menurut mamah aku terlihat sangat cantik dengan dress pink ini.
“Tingnong tingnong” suara bel rumahku berbunyi.
Aku langsung menyambut Ari. Ari berdiri mematung di hadapanku. “My prety girl, kamu terlihat sangat cantik hari ini, aku beruntung memilikimu” Aku pun tersipu malu “Ahh kamu ini lebay deh, ayo kita berangkat” Kita berdua pun menghabiskan waktu seharian di taman. “Sayang, aku sangat menyayangimu!”, “Iya sayang, aku tahu itu, aku pun sangat menyayangimu” jawabku. “Aku janji aku akan selalu menjagamu, kamu segalanya untukku, aku mau kita selamanya bersama, jagalah semua kepercayaanku, jangan tinggalin aku yah”, “Iyah sayang, aku jaga semua itu, asal kamu juga bisa seperti ituJ”, “Happy anniversary sayangku” Ari pun mengecup keningku.
Tak terasa waktu sudah sore. Ari pun mengantarkanku pulang. “Ara, nanti malem aku jemput yaJ”. Benar-benar full berdua, Ari mengajakku keluar lagi nanti malam. Malam ini Ari mengajakku pergi ke pasar malam. Saat di pasar malam tiba-tiba Ari menghilang, aku di tinggal di dekat kincir angin. Ari datang, tiba-tiba dia membawakanku sebuah boneka dan bunga. Oh Tuhan, hari ini sungguh luar biasa. Terimakasih Tuhan, Bahagia bahagia bahagia♥♥
Setelah satu minggu kita Anniv, kita jadi sering bertengkar, entah hanya perasaan aku saja atau memang benar terjadi, Ari sekarang berubah. Ari yang aku kenal bukan seperti Ari yang aku kenal, dia sekarang tempramen, tidak peduli, dan jarang menemuiku. Rasa takut kehilangan Ari pun muncul. Aku menyelelidiki semuanya lewat temannya Ari, dan aaaaa apa yang terjadi? Ternyata Ari mempunyai wanita lain.
 “Gini ya cara sayang kamu yang bakal ditunjukin ke aku? Kaya gini caranya? Aku gak nyangka! Kenapa harus hal itu yang bakal terjadi, kamu sayang aku dan di posisi ada dia! Cewe yang kamu sayang juga! Aku harus apa, kalau kamu udah ngelakuin hal itu? Hal yang bikin hati dan perasaan aku terluka. Dan sekarang aku harus mengalah dengan semua ini? Itu yang kamu mau kan? Iya aku pergi! Gak apa-apa :’(“ Aku berteriak padanya. Namun dia hanya mematung di hadapanku. Sorot matanya tajam bagaikan elang. Sepertinya dia juga ingin menangis sepertiku. Namun terlihat jelas kalau dia menahannya. Ku langkahkan kakiku gusar. Aku kecewa, mungkin tadi itu pertemuan kita yang terakhir, mungkin sulit ada waktu lagi untuk kita berdua karna kamu punya dia, aku akan selalu menyayangimu, aku akan selalu nunggu kamu, lihat aku disini! Aku akan berjuang.
“Blaaaaggg!!” aku tutup pintu kamarku dengan sekuat tenaga. Rasanya kakiku sedang membawa beban berpuluh-puluh kilo hingga tak mampu lagi untuk berdiri. Butiran kristal mengalir dari pelupuk mataku. Ku tenggelamkan wajahku diantara lipatan kaki yang telah terjatuh.
“Mamah, aku benci dia! Aku ingin ikut dengan papah saja. Aku ingin pindah dari sini!” Aku keluar dari kamarku dan berlari mencari ibuku. Ku peluk hangat ibuku yang sedari tadi mematung melihat tingkahku. Aku yakin dia mengerti akan perasaanku kali ini. Namun bisakah seseorang selain ibuku mau mendengarkan isi hatiku?
Tuhan, aku bersujud padamu di bawah sajadah dan mukena yang menjadi penutup jiwaku. Hati ini rapuh. Jiwa ini tak bisa aku tahan lagi. Aku ingin berteriak sebisa yang aku mau. Namun semua itu hanya bisa ku teriakkan dalam hati.
Pagi yang cerah, matahari pun sudah mulai beranjak dari tempat peraduannya. Sinarnya begitu menyengat. Pagi ini juga aku harus berangkat sekolah. Kulangkahkan kakiku malas. Aku yakin sekarang mataku menggembung seperti balon. “Mah, aku berangkat dulu ya”, Ku cium hangat hangat punggung tangan Ibuku. Mamahku tercinta. Sampailah aku di sekolah.
“Ekhemmmmm...”
Saat sedang berjalan, aku mendengar suara seseorang yang aku yakin dia itu pura-pura batuk. Ku percepat langkahku karena panik.
“Ara!” seketika aku berhenti di tempat. Aku mencoba mengingat suara itu. Dia? Mana mungkin dia? Oh ayolahh... Itu bukan dia!
“Aku hanya ingin minta maaf, semangat ya
 Dia melangkahkan kakinya menjauh dariku. Saat itu juga aku rapuh. Benar-benar. Cih! Ku tahan air mataku dan kembali melangkah. Aku mengumpat dalam hatiku. Dia kesini hanya untuk itu? Dia menyakitiku begitu mendalam. Apakah akan semudah itu aku memaafkannya? Apa maksud dia memberiku semua kenangan yang sangat indah? Apa?
Keesokan harinya butiran kristal mengalir lagi dari pelupuk indah mataku, rasanya seperti tertimpa puluhan kilo beban saat aku melihat dia bersama kekasih barunya. Langsung ku balikan badan dan pergi menjauh darinya.
Kamu yang sudah membuatku bahagia. Aku ucapkan terimakasih. Kamu yang sudah membuatku sangat menyayangimu, aku ucapkan terimakasih. Kamu yang sudah menyakitikupun aku ucapkan terimakasih.
Terimakasih atas apa yang telah kamu lakukan untuk aku. Yang kau buat sungguhlah indah. Membuatku sulit melupakanmu. Saat orang-orang bertanya padaku “Siapa mantan terindahmu?” aku akan menjawab Ari lah mantan terindahku. Bukan aku merelakanmu begitu saja, aku masih sangat menyayangimu, percayalahJ Namun inilah kehendak Tuhan. Untuk  kamu yang selalu membekas di hatiku semoga kamu bahagia meski bukan denganku..☻

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIANTARA

CIBORELANG AROMA KOTA, RASA DESA

SAWALA KELOMPOK